5 Simple Techniques For intelijen indonesia
5 Simple Techniques For intelijen indonesia
Blog Article
Kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini tengah menghadapi ancaman serius berkaitan dengan mengerasnya konflik-konflik dalam masyarakat, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal.
Soeharto, who really comprehended the importance of the intelligence functionality and the need to move rapidly, fashioned the Satuan Tugas Intelijen
Tapi akhirnya teroris memutuskan untuk melakukan aksinya di Indonesia karena faktor-faktor sebagai berikut ini, Pertama
The Constitutional Court was first recognized on November 9, 2001 being a consequence on the third Modification towards the Structure on the Republic Indonesia. In contrast to the Supreme Courtroom, the Constitutional Court docket is not really an appellate courtroom. Its conclusion is ultimate and binding and, hence, can not be challenged. Post 24C with the Structure states the powers from the Constitutional Courtroom are to start with, to evaluate the law built towards the Constitution; 2nd, to solve disputes amongst point out establishment; 3rd, to solve dissolution of political parties; fourth, to take care of disputes over election final results; and fifth, to rule on president’s impeachment. In relation to the whole process of impeachment, the jurisdiction on the Court docket is barely restricted to The problem of law on whether or not the President and/or maybe the Vp are responsible in carrying out the functions prohibited through the Structure. The decision on whether to eliminate the President and/or perhaps the Vice President continues to be under the authority with the Folks’s Consultative Assembly.
Print Sebuah komisi di parlemen Perancis yang melangsungkan penyelidikan atas serangan teror maut tahun lalu di Paris menyerukan pembentukan badan tunggal anti-terorisme nasional.
Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter
Ancaman yang terus berkembang membutuhkan respon yang cepat dan tepat dari lembaga intelijen, dan design Threat-Dependent Intelligence diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi berbagai ancaman yang ada.
Dalam sejarah perkembangan bangsa, Indonesia mengalami beberapa kali pendadakan strategis yang dampaknya cukup lethal. Beberapa pendadakan strategis tersebut antara lain:
yaitu operasi yang dilakukan untuk mendukung operasi-operasi taktis yang dilakukan dalam jangka waktu dan kegiatan tertentu, umumnya dilakukan oleh angkatan bersenjata dalam operasi operasi militernya.
Dutch Period In 1512, the Portuguese recognized its trade relationship in Indonesia. They released Roman Catholicism, still left several vocabularies that keep on being within the nationwide language “Bahasa Indonesia” and local dialects spoken while in the chain of Spice Islands of Maluku, and these particularly had political and cultural importance in East Timor or Timor Leste, which was Element of Indonesia from 1976 to 1999. Still it's the Dutch who set up the Roman-Dutch civil legislation legal process to aid its trade and political-financial interest. This period of 350 several years comprises of a duration of special trade by an organization by using a maritime power- the Dutch East India Firm or Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) setting up in 1596, along with a period of official colonization by the Dutch commencing in early 1800. From the latter period, Indonesia was often called the Netherlands East Indies. It ought to be mentioned however, that the Dutch did not dominate The entire archipelago at the same time, but little by little. The longest existence of 3 along with a half century was in Jawa Island. Aceh, On the flip side, is One of the shortest. Resistance from nearby kingdoms and communities had been the strongest factor. The British ruled for a brief interval from 1811-1816 but did not make considerable improvements to the present authorized technique for this reason. Dealing with the diversities of Indonesians, the Dutch popularized the usage of Malay language all through Indonesia. This language later advanced into “Bahasa Indonesia”. Roman script was utilized as Formal producing system. The Dutch didn't manage or govern the Indonesians directly, but in the aristocrats plus the oriental settlers. Appropriately, populace was divided into three courses: the Europeans to whom codified civil legislation was relevant, the international Orientals to whom Element of Baca selengkapnya civil regulation program managed, and the indigenous to which Adat legislation and Islamic regulation policies utilized.
Kumpulan informasi, melakukan kegiatan untuk melindungi terhadap, kegiatan intelijen yang ditujukan terhadap Amerika Serikat, dari kegiatan teroris internasional, kegiatan perdagangan obat bius, dan kegiatan lainnya sebagai penangkal atas seteru yang diarahkan kepada Amerika Serikat oleh kekuasaan, organisasi, orang dan agen dari pihak asing;
Pendahuluan Sejak berakhirnya Perang Dingin, di mana ancaman non-tradisional lebih mengemuka ketimbang ancaman militer/tradisional, informasi intelijen menjadi lebih penting ketimbang persenjataan. Penting dipahami bahwa informasi intelijen adalah hasil antara. Hasil akhirnya adalah kebijakan. Suatu kebijakan akan semakin baik dan tepat, apabila mendapatkan masukan informasi intelijen yang baik pula-cepat dan tepat (velox et exactus). Informasi intelijen dapat dikatakan baik dan maksimal apabila proses penggalian informasinya berlangsung secara apik dengan informasi yang amat berharga, diolah kembali oleh analis intelijen yang amat ahli dan berpengalaman, diubah menjadi rekomendasi kebijakan yang amat singkat dan akurat, kemudian dijalankan oleh pengambil kebijakan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Pengguna ataupengambil keputusan membutuhkan kualitas analisis intelijen yang baik, agar ia dapat membuat keputusan yang tepat, mempersiapkan kapabilitas dan sumberdaya nasional untuk menghadapi ancaman-ancaman tradisional dan non-tradisional.
Namun tidak semua pimpinan, baik nasional dan daerah menggunakan produk intilijen secara baik. Hal tersebut bisa dilatarbelakangi validitas dan kualitas produksi intelijen yang tidak teruji dan minimnya profesionalisme lembaga.
Reformasi Intelijen Indonesia (RII) telah terus menjadi agenda penting dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan baik dari dalam maupun luar negeri.